Audit Energi pada Gedung Rumah Sakit

 Audit Energi pada Gedung Rumah Sakit

Audit energi pada gedung rumah sakit bertujuan untuk meningkatkan efisiensi penggunaan energi dan mengurangi biaya operasional. Audit energi juga dapat membantu dalam mengurangi emisi gas rumah kaca dan mendorong kesadaran akan pentingnya penggunaan energi yang efisien
.Berikut adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan audit energi pada gedung rumah sakit:
  1. Identifikasi mesin dan peralatan
    Audit energi dimulai dengan mengidentifikasi mesin dan peralatan yang digunakan di gedung rumah sakit. Hal ini meliputi peralatan medis, pencahayaan, sistem pendingin udara, dan peralatan lain yang menggunakan energi listrik.
  2. Analisis kondisi aktual
    Setelah identifikasi mesin dan peralatan dilakukan, dilakukan analisis kondisi aktual penggunaan energi. Hal ini melibatkan pengukuran dan pemantauan penggunaan energi listrik pada berbagai waktu dan situasi, seperti saat jam sibuk dan jam non-sibuk.
  3. Penghitungan konsumsi energi
    Setelah analisis kondisi aktual, dilakukan penghitungan konsumsi energi listrik di gedung rumah sakit. Penghitungan ini melibatkan pengumpulan data meteran listrik dan perhitungan total energi yang digunakan dalam periode tertentu.
  4. Penghitungan pemborosan energi
    Selanjutnya, dilakukan penghitungan pemborosan energi yang terjadi di gedung rumah sakit. Pemborosan energi dapat terjadi akibat peralatan yang tidak efisien, kebocoran energi, atau praktik penggunaan energi yang tidak optimal.
  5. Usulan atau rekomendasi penghematan energi
    Berdasarkan hasil audit energi, disusunlah usulan atau rekomendasi untuk penghematan energi di gedung rumah sakit. Rekomendasi ini dapat mencakup penggunaan lampu hemat energi, pengaturan suhu AC yang efisien, penggunaan peralatan medis yang lebih efisien, dan praktik penggunaan energi yang lebih bijak.
Dengan melakukan audit energi dan mengimplementasikan rekomendasi yang dihasilkan, gedung rumah sakit dapat mencapai efisiensi energi yang signifikan. Hal ini tidak hanya akan mengurangi biaya operasional, tetapi juga berkontribusi pada upaya pelestarian lingkungan dan pengurangan emisi gas rumah kaca
.Dalam melakukan audit energi, dapat mengacu pada berbagai sumber dan panduan yang tersedia, seperti Standar Kerja Kompetensi Nasional Indonesia (SKKNI) Auditor Energi dan panduan audit energi yang diterbitkan oleh lembaga terkait.

BACA SELENGKAPNYA :

Komentar

Postingan Populer